SENI SEBAGAI SUMBER MATA
PENCAHARIAN
Akibat sampingan dari
kegiatan-kegiatan ini akan mendatangkan juga keuntungan, misalnya dapat
memajukan kegiatan kepariwisataan baik domestik maupun asing.
Semula
seni hanya berfungsi sebagai alat ekspresi seniman. Kehidupan seniman menyatu
dengan kehidupan masyarakat sekitarnya. Atau dapat dikatakan bahwa seni hanya
sebagai kegiatan sambilan saja dan merupakan bagian dari kegiatan agama.
Untuk
pemujaan terhadap dewa-dewa, diucapkan mantra-mantra yang kadang kala harus
diiringi dengan bunyi-bunyian dengan irama yang tertentu (awal dari musik).
Selanjutnya mantra tersebut juga kadang-kadang diikuti pula oleh gerakan badan
atau anggota badan dengan irama dan sikap tertentu pula (awal dari seni tari).
Contoh seperti tersebut di atas masih dapat kita saksikan di pulau Bali sampai
sekarang. Dengan semakin majunya perkembangan masyarakat, dan terjadinya
pembagian pekerjaan dan keahlian di masyarakat. Maka seniman yang sudah mulai
memilih tugas kemasyarakatannya di bidang kesenian harus mampu hidup dengan
seninya.
Hal itu
sesuai pula dengan perkembagan masyarakat dimaka kesenian sekarang tidak saja
diperlukan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, tetapi juga diperlukan dalam
kegiatan hiburan di masyarakat. Lahirlah seniman profesional, yaitu seniman
yang mencurahkan seluruh hidupnya dalam kesenian. Dan seni harus mampu
mendukung kehidupan seniman itu dengan keluarganya.
Saat
sekarang ini jabatan seniman di Indonesia merupakan jabatan yang masih langka,
yaitu jabatan yang masih jarang ditemukan. Hal ini terjadi karena untuk menjadi
seorang seniman diperlukan bakat yang khusus, sehingga tidak banyak ditemukan
orang yang akan menjadi seniman. Lembaga pendidikan yang menangani masalah seni
masih sedikit. Disamping itu yang merupakan sebab paling utama adalah ketidak
yakinan para orang tua terhadap jabatan seniman sebagai sumber mata pencaharian
hidup, sehingga tidak jarang para orang tua menjadi perintang anak yang
berbakat di bidang seni yang ingin menerjunkan dirinya dalam dunia seni.
Masa
depan kehidupan seni di Indonesia dewasa ini cukup menggembirakan dan dapat
dikatakan cukup cerah. Berkat semakin majunya perkembangan ekonomi bangsa
Indonesia, yang diakibatkan oleh adanya pembangunan-pembangunan yang diadakan
di segala bidang kehidupan akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.
Seni mengalami tingkat kemakmuran yang tinggi, dengan semakin makmurnya bangsa
Indonesia maka kebutuhan akan seni semakin besar.
Jumlah
seniman yang sedikit itu belum mampu mencukupi permintaan dari para penikmat
seni. Oleh karena itu kebutuhan akan adanya seniman/seniwati pada masa yang
akan datang akan semakin besar. Masalahnya terletak pada sang seniman itu
sendiri. Mampukan mereka berkarya sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakat untuk masa yang akan datang. Mampukah mereka menyajikan karya-karya
yang bermutu sehingga dapat sesuai dengan selera serta gejolak seni masyarakat.
Untuk itu diperlukan ketrampilan berolah seni, yang harus pula diikuti dengan
ketrampilan mengelola (manajemen) di bidang penyelenggaraan seni.
Bentuk-bentuk
kegiatan kesenian yang dapat diusahakan itu antara lain:
(1)
Bertindak sebagai seniman pencipta misalnya sebagai pelukis, pematung,
perancang (desainer), komponis, penata tari (koreografer), sastrawan.
(2)
Bertindak sebagai seniman pelaku, misalnya pelukis, pematung, pengrajin,
penyanyi, pemain salah satu instrumen musik, pengrawit, dalang, penari,
dramawan, bintang film.
(3)
Bertindak sebagai kritikus, misalnya sebagai pengulas seni di majalah-majalah
atau surat-surat kabar, anggota redaksi bagian kesenian/kebudayaan, penulis
buku kesenian.
(4)
Bertindak sebagai pelatih atau instruktur seni, misalnya sebagai pelatih tari,
pelatih nyanyi, pelatih koor, pelatih karawitan, pelatih lukis.
(5)
Bertindak sebagai pengusaha di bidang penyelenggaraan seni (manager show
business) misalnya sebagai pimpinan biro reklame rombongan tari-tarian,
rombongan sandiwara, rombongan band, taman-taman hiburan, yang kesemuanya ini dapat
disebut sebagai kegiatan wiraswasta di bidang kesenian. Kegiatan terakhir ini
perlu digalakkan sesuai anjuran pemerintah agar para pemuda banyak bergerak di
bidang wiraswasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar